Salah satu aspek yang penting dalam pendidikan adalah kecerdasan emosional siswa. Di SDN 1 Tarakan, kecerdasan emosional siswa dianggap kunci dalam menumbuhkan kepemimpinan generasi penerus. Menurut Goleman (1995), kecerdasan emosional merupakan kemampuan seseorang untuk mengelola dan mengendalikan emosi diri sendiri serta orang lain.
Kecerdasan emosional siswa di SDN 1 Tarakan diperkuat melalui berbagai kegiatan ekstrakurikuler yang mendukung pengembangan kepemimpinan. Menurut Daniel Goleman, “Kecerdasan emosional merupakan kemampuan untuk memahami dan mengelola emosi, baik emosi diri sendiri maupun orang lain.” Hal ini penting dalam membentuk karakter dan kepemimpinan generasi penerus.
Menurut Mayer dan Salovey (1997), kecerdasan emosional terdiri dari empat komponen utama, yaitu mengenali emosi, menggunakan emosi, memahami emosi, dan mengatur emosi. Dengan mengembangkan kecerdasan emosional siswa, diharapkan generasi penerus dapat menjadi pemimpin yang mampu memimpin dengan bijaksana dan empati.
Kepala sekolah SDN 1 Tarakan, Bapak Anwar, mengatakan bahwa kecerdasan emosional sangat penting dalam membentuk karakter siswa. “Kami memberikan perhatian khusus pada pengembangan kecerdasan emosional siswa, karena kami percaya bahwa kepemimpinan sejati tidak hanya ditentukan oleh kecerdasan intelektual, tetapi juga kecerdasan emosional.”
Dengan menanamkan nilai-nilai kecerdasan emosional sejak dini, diharapkan siswa SDN 1 Tarakan dapat menjadi pemimpin yang mampu menghadapi berbagai tantangan di masa depan. Melalui pendekatan yang holistik, sekolah tersebut berkomitmen untuk membentuk generasi penerus yang memiliki kepemimpinan yang tangguh dan berintegritas.
Sebagai orang tua dan pendidik, penting bagi kita untuk memahami betapa pentingnya kecerdasan emosional dalam membentuk kepemimpinan generasi penerus. Dengan memberikan perhatian dan dukungan yang tepat, kita dapat membantu anak-anak kita untuk tumbuh menjadi pemimpin yang berkualitas dan mampu membawa perubahan positif bagi masyarakat dan bangsa.